Aku (dulu) suka membaca! Suamiku juga suka membaca (sampai sekarang). Tapi akhir-akhir ini aku merasa kehilangan semangat untuk membaca buku. Karena aku terlalu banyak memakai komputer, berhubungan dengan artikel-artikel yang harus kubaca lewat internet, sehingga aku sudah tidak mempunyai gairah untuk membaca buku lagi. Dulu aku juga masih suka membaca novel bahasa Inggris dalam kereta menuju universitas. Tapi sekarang? Aku lebih banyak bermain game dengan gadgetku, atau membalas email dan menulis/membaca di socmed.

Tadi pagi, Riku bangun jam 5:30 pagi! langsung dia ganti baju dan pamit padaku untuk pergi ke konbini. Memang dia sudah bilang semalam bahwa dia mau membeli  buku komik Rurouni Kenshin karena akan terbit besok dan itu merupakan seri terakhir. Aku ijinkan, dan dia langsung pergi, kembali dan membaca. Tak sampai 30 menit semua selesai, dan dia bilang, “Aaaaahhh ceritanya selesai deh. Aku tidak punya lagi sesuatu yang kutunggu-tunggu setiap minggu!”

langsung baca buku yang baru dia beli!

Wakaru! Aku sangat mengerti perasaan itu. Gairah untuk membaca yang menggebu-gebu, apalagi kalau merupakan cerita yang bersambung. Kalaupun hanya satu buku, gairah itu terus berlanjut sampai satu buku itu selesai. Passion to read!

Aku ingat dulu aku gandrung membaca novel bahasa Inggris yang ada di perpustakaan sekolah. Waktu itu aku baru bisa bahasa Inggris, dan mencoba membaca novel romance. Awalnya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan satu buku. Lambat laun bisa hanya 3-4 jam saja. Dan aku ingat, aku pura-pura tidur, setelah semua tertidur, aku ambil bukuku dan baca di kamar mandi sampai selesai! Kemudian buku itu aku kembalikan besoknya, dan ganti dengan buku pinjaman yang baru. Gairah membaca yang menggebu-gebu seperti itu sekarang sudah tidak ada. Sedih…. tapi sekarang aku punya gairah yang lain! Yaitu gairah untuk menulis 😀

Aku senang melihat anakku mempunyai kecintaan membaca buku dan semoga saja kecintaannya membaca bisa bertambah luas bidangnya. Kalau sekarang hanya buku-buku berlatar sejarah, semoga nanti bisa membaca bidang-bidang lainnya. Dan… suatu waktu dia juga bisa menemukan passion yang lain, menulis mungkin, atau meneliti. Apa saja, tapi passion, gairah itu perlu untuk hidup!

Hidup tanpa gairah, sama saja dengan zombie!

Advertisement

About Imelda

Seorang tanpa suku bangsa yang tetap mencintai Indonesia meskipun tinggal di Tokyo. Dosen bahasa Indonesia, penerjemah, editor/proof reader, narator.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s